1.
PENGERTIAN
PERAWATAN KULIT WAJAH
Dalam
keadaan sehari-hari terutama bagi orang sedang bepergian, kulit muka tidak
mungkin terbebas dari kotoran baik debu maupun sisa-sisa kosmetik yang melekat
pada kulit.
Kondisi
tersebut bila tidak diperhatikan maka akan menimbulkan beberapa gangguan pada
kulit yang berupa acul/jerawat, komedo, pigmentasi, kerut/keriput kecil dan
lain sebagainya.
Untuk
menghindari hal tersebut di atas, maka kulit memerlukan perawatan secara
teratur dan intensif
Perawatan
secara teratur dan intensif dapat dilakukan dengan teknik-teknik tertentu
menggunakan kosmetik, oleh sebab itu perawatan kulit wajah dikatakan sebagai
perawatan kulit wajah secara kosmetis.
Karena
kulit mempunyai sifat/struktur dan karakteristik tersendiri, maka perawatan kulit
dapat dibedakan menjadi :
a. Perawatan
untuk sehari-hari (secara sederhana)
b. Perawatan
secara lengka/secara berkala
A. Perawatan
untuk sehari-hari (secara sederhana)
Perawatan sehari-hari dapat
dilakukan sendiri dimana perawatan ini dilakukan minimal 2x sehari yaitu pagi
hari dan menjelang tidur/sore hari
Perawatan sehari-hari meliputi:
·
Pembersihan (cleansing)
·
Penyegaran (toning)
·
Pelembaban
(mousterising) terutama bagi jenis kulit kering
·
Perlindungan
(protecting) apabila perlu
·
Pemupukan (nourishing)
terutama bagi usia 30 tahun ke atas dimana kulit muka mengalami perubahan
B. Perawatan
secara lengkap
Perawatan secara lengkap tidak
perlu dilakukan sehari-hari, namun cukup secara berkala 2x1 bulan, dst,
tergantung kondisi kulit dimana perawatan ini biasanya lebih sempurna dilakukan
oleh ahli kecantikan di salaon karena hal ini memerlukan rileksasi bagi yang
dirawat dan ketrampilan tertentu bagi yang merawat.
Perawatan secara lengkap meliputi:
·
Pembersihan (cleansing)
·
epilasi
·
skin peeling
·
pengurutan (massage)
·
pengeluaran komedo atau
lemak
·
pengobatan acul/jerawat
dan pigmentasi
·
masker
·
penyegar
·
pelembab
2.
TUJUAN PERAWATAN
Beberapa
manfaat perawatan kulit wajah/muka antara lain:
·
mempertahankan kondisi
kulit dari keriput dan kerut kecil, terutama di sekitar mata dan lingkar mulut
·
meremajakan jaringan
otot dan sel-sel kulit
·
memperbaiki kondisi
kulit misalnya kulit kasar karena adanya penebalan sel-sel tanduk akan menjadi
halus karena sel tanduk yang sudah mati tersebut terkelupas
·
meningkatkan sirkulasi
darah dan getah bening pada kulit, sehingga kulit sehat karena mendapat nutrisi
dan vitamin dengan lancar dan merata
·
kulit wajah akan terasa
nyaman dan segar setelah perawatan
3. MENGENAL JENIS KULIT DAN KELAINAN
KULIT
a. Jenis kulit
mengenal jenis kulit adalah kemampuan
yang harus dimiliki oleh seorang ahli kecantikan karena dengan memahami kondisi
dan jenis kulit, seseorang dapat menentukan tindakan yang tepat serta perawatan
yang benar
ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi kulit muka seperti: sinar matahari, cuaca, makanan/minuman,
zat-zat kimia detergent dan usia, sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai
kondisi/jenis kulit.
Secara garis besar kita kenal 4
macam jenis kulit yaitu:
·
kulit normal
·
kulit berminyak
·
kulit kering
·
kulit kombinasi
a. Kulit
normal
Memiliki jenis kulit normal
merupakan dambaan setiap setiap orang, terutama bagi kaum wanita, karena jenis
kulit normal pada dasarnya lebih indah dan lebih mudah dalam perawatannya
Ciri-ciri jenis kulit normal antara
lain:
·
Kulit tampak sehat,
segar dan bercahaya
·
Kulit halus/licin,
pori-pori kecil
·
Tidak terdapat
kelainan-kelainan kulit berupa gangguan noda lain
·
Tidak mudah timbul
alergi pada pemakaian kosmetik
Hal
tersebut karena adanya beberapa pengaruh seperti:
·
Kelenjar palit dalam
susunan kulit bekerja normal sehingga lemak/sebum yang diproduksi tidak
berlebihan (sesuai dengan kebutuhan kulit)
·
Metabolism tubuh naik
dan sempurna
·
Perawatan dan cara
hidup yang teratur
·
Kondisi makanan yang
baik serta menghindari makanan yang sifatnya pedas, manis, karbohidrat tinggi
dan makanan yang mengandung banyak lemak
b. Kulit
kering
Kondisi kulit ke
ring biasanya timbul pada usia tiga
puluh tahun ke atas. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan fungsi hormonal
yang mengakibatkan menurunnya fungsi kelenjar pembentuk minyak/sebum, serta
menurunnya aktivitas kelenjar keringat. Namun kondisi kulit ini dapat terjadi
pada usia muda, disebabkan kurangnya perhatian dalam perawatan ataupun akibat
dari factor lain seperti factor
keturunan atau factor lingkungan
Ciri-ciri jenis kulit kering dapat
dilihat sebagai berikut:
·
Kulit terlihat kusam,
bersisik dan tipis
·
Kemungkinan sensitive,
serta terlihat pembuluh darah kecil yang terlihat dipipi dengan garis-garis
warna merah
·
Sering timbul rasa
gatal dan kulit terasa kaku setelah mambasuh muka
·
Pori-pori sangat halus
bahkan tidak terlihat
·
Kemungkinan timbulnya
kelainan berupa pigmentasi
·
Kadang-kadang timbul millium
atau komedo tertutup
Beberapa hal yang dapat menimbulkan
kulit cenderung kering sebagai berikut:
·
Kelenjar keringat dan
kelenjar minyak bekerja kurang aktif sehingga produksi minyak berkurang, hal
ini mengakibatkan turunnya factor pelembab alami (FPA) pada kulit
·
Perawatan yang salah,
misalnya sering membersihkan muka/wajah dengan sabun ataupun menggunakan
kosmetik yang kurang tepat
·
Malnutrisi, misalnya
kurang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan segar yang banyak mengandung
vitamin C
·
Kondisi iklim/cuaca
yang kurang menguntungkan misalnya terlalu panas atau terlalu dingin
·
Factor keturunan/bawaan
·
Factor lingkungan
misalnya terlalu sering dalam ruang AC, pajangan sinar matahari yang berlebih
·
Pengaruh obat-obatan
·
Menderita sakit yang
terlalu lama
·
Cara hidup yang tidak
teratur, gangguan psikis, tidak tenang, kurang istirahat
·
Terlalu banyak merokok
dan minum minuman beralkohol
c. Kulit
Berminyak
Jenis kulit berminyak adalah jenis
kulit yang sering timbul gangguan-gangguan kulit yang tidak diinginkan bila
kurang perhatian dalam perawatannya
Kulit berminyak terutama terjadi
pada usia pubertas karena perkembangan hormone sex, sehingga lebih memacu
bekerjanya kelenjar minyak dan kelenjar keringat
Beberapa factor yang mengakibatkan
kondisi kulit berminyak antara lain:
Kelenjar minyak bekerja berlebihan,
karena:
·
Pengaruh pada masa
pubertas maupun menopause
·
Factor keturunan/bawaan
·
Banyak mengkonsumsi
makanan yang kurang menguntungkan bagi tubuh (berlemak pedas)
·
Metabolisme tubuh yang
kurang sempurna
·
Perubahan hormonal
(pada haid dan kehamilan)
Beberapa
indikasi kulit berminyak, adalah sebagai berikut:
·
Kulit tebal dan kasar
seperti kulit jeruk
·
Kulit mengkilat dan
berminyak
·
Mudah kotor karena
melekatnya debu/kotoran pada kulit
·
Pori-pori besar dan
terbuka
·
Cenderung timbulnya
kelainan yang berupa jerawat, serta gangguan warna kulit yang tidak
merata/seimbang
d. Kulit
kombinasi
Adalah kondisi kulit yang memiliki ciri
perpaduan antara kering, normal maupun berminyak, biasanya membentuk huruf “T”
yaitu pada dahi, dagu, dan hidung berminyak atau normal (lazim disebut daerah
T/T zone)
Kondisi ini sering timbul pada usia 35
tahun ke atas.
Kelainan / gangguan pada kulit/
wajah :
1. Komedo
Adalah bentuk pemula dari jerawat,
yaitu kelainan berupa tonjolan kecil sebagai akibat tersumbatnya kelenjar
minyak. Kelainan ini biasanya timbul pada daerah segoroe, yaitu kulit yang
banyak terdapat kelenjar minyaknya, misalnya pada daerah muka, dada, lengan
atas, dan punggung bagian atas.
Dua bentuk komedo yaitu:
ü White
head
Komedo berupa tonjolan kecil
berwarna putih
ü Black
head
Adalah komedo yang mempunyai pintu,
karena pengaruh oksidasi udara dan debu, maka akan terlihat titik hitam
diatasnya.
ü Acne
2. Acne
( jerawat)
Acne dalam istilah umum disebut
jerawat, adalah bentuk komedo yang meradang dan bila timbul infeksi maka akan
terlihat pernanahan.
Peradangan dapat terjadi cukup
berat dan dalam sehingga akan terbentuk benjolan yang berisi nanah atau kista.
Pada keadaan akhir bila sembuh akan menimbulkan bekas yang berupa jaringan
parut.
Adapun bentuk acne yaitu:
ü Acne
juvenile
Adalah bentuk jerawat kecil-kecil
merah dan tidak bernanah
ü Acne
vulgaris
Adalah bentuk jerawat yang besar
dan disertai pernanahan, bila jerawat itu sembuh akan meninggalkan bekas/cacat
kulit yang disebut jaringan parut.
3. Millium
/ millia
Adalah bentuk komedo yang tertutup
rapat dan mengeras, terlihat sebagai tonjolan kecil, putih, kekuningan.
Kelainan ini biasanya terdapat pada kulit kering akibat dari pori-pori yang
tertutup sangat rapat.
4. Pigmentasi
Adalah terjadinya perubahan warna
kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.
Gangguan pigmentasi dibedakan:
a)
Hyperpigmentasi
Adalah terjadinya bercak kulit yang
tidak merata pada tempat-tempat tertentu dengan
ditandai warna lebih tua/gelap dari warna kulit aslinya. Warna tersebut dapat dimulai
dari coklat terang, biru hingga hitam. Secara awam kelainan ini sering disebut
sebagai “flek” hal tersebut karena
adanya gangguan kelainan yang diproduksi melanosit berlebihan dan menumpuk di
satu tempat.
Beberapa jenis hyperpigmentasi
adalah
1) Melasma/chloasma
Adanya kelainan berupa bercak
coklat tua yang berbatas tegas dan biasanya simetris antara kiri dan kanan.
Kelainan ini banyak terdapat pada orang yang hidup di daerah tropis.
Penyebab melaksanakan/chloasma
antara lain:
·
Pajaran sinar matahari
·
Pil kontrasepsi
·
Wanita yang sedang
hamil
·
Usia lanjut dan masa
manopouse
2) Efhilides
/ Frechles
Kelainan berupa bercak coklat
terang dengan bentuk kecil dan dapat mengenai seluruh tubuh. Kelainan ini lebih
banyak terdapat pada bangsa kulit putih, yang jumlahnya akan semakin meningkat
bila terkena sinar matahari, dan akan hilang dengan sendirinya bila musim
dingin tiba. Untuk orang daerah tropis,
kelainan ini lebih banyak disebabkan karena warisan orang tuanya.
3) Lentigo
Kelainan berupa bercak kecil
berwarna coklat kehitaman, biasanya terdapat pada kulit yang terpajar sinar
matahari. Sedikit menonjol (datar) lebih tinggi dari permukaan kulit
4) Adison
Bercak kehitaman yang akhirnya
menular keseluruh tubuh kelainan ini kerena produksi hormone “ Corticosteroid” berkurang dan
mengakibatkan proses mekanin pada kulit berlebihan.
5) Melanoderma
Adalah kelainan berupa bercak
kecoklatan karena peradangan atau inflamasi, misalnya kena luka bakar, kena
knalpot, obat-obatan keras atau karena alergi kosmetika.
b)
Hypopigmentasi
Adalah terjadinya perubahan kulit
menjadi lebih terang dari warna kulit aslinya, karena adanya gangguan dalam
pembentukan melanin dalam melanosit. Kelainan ini biasanya berupa bercak
keputihan.
Macam-macam hypopigmentasi dan
penyebabnya adalah:
1. Leukoderma
Adalah kelainan yang disebabkan
oleh kerusakan melanosit sehingga pembentukan melanin terganggu.
Beberapa penyebab kerusakan
melanosit antara lain sebagai berikut:
·
Luka bakar yang
terdapat pada kulit
·
Pemakaian bahan kimia
seperti fenol
·
Setelah menderita exim
yang kronis
2. Albino
Adalah kelainan berupa kegagalan
melanosit dalam pembentukan melanin yang mengenai seluruh tubuh, sehingga kulit
menjadi putih secara keseluruhan dari mulai rambut sampai kornea matanya.
3. Vitiligo
Adalah bercak-bercak putih karena
kehilangan melanin. Penyebab vitiligo belum diketahui secara pasti, namun ada
yang menyatakan karena kesalahan pemakaian kosmetik ada pula karena keturunan /
warisan orang tua.
4. DIAGNOSA
KULIT WAJAH
Melakukan diagnose kulit/wajah
merupakan langkah awal yang terpenting sebelum melakukan perawatan.
Keberhasilan perawatan kulit wajah tergantung dari kemempuan cara mendiagnosa
kulit,karena berdasarkan hasil diagnose maka seseorang dapat menentukan
tindakan perawatan yang tepat bagi klien tersebut.
a. Tujuan
diagnose kulit wajah
Adalah untuk mengetahui kondisi
kulit/wajah klien dengan cara pengamatan seksama tentang jenis kulit/kondisi
kulit beserta kelainan-kelainan yang ada pada kulit tersebut.
Dengan melakukan diagnosa maka
dapat menentukan beberapa hal diantaranya:
·
Menentukan tindakan
perawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan hasil diagnosa.
·
Menentukan jenis
kosmetika yang sesuai
·
Menentukan
teknik-teknik yang tepat dalam perawatan
·
Dapat memberikan saran
dan nasihat pada klien dalam rangka menjaga, mempertahankan, ataupun
meningkatkan kecantikan / keselamatan kulitnya.
b. Tata
cara melakukan diagnosa
Proses diagnosa dilakukan tiga
tahap. Yaitu:
1.
Amannesse
Adalah tahap melakukan konsultasi
dengan mengajukan bebebrapa pertanyaan meliputi:
·
Nama, usia dan alamat
·
Riwayat kesehatan klien
mengenai penyakit yang pernag diserita, tekanan darah, apakah sedang dalam
perawatan dokter dan sebagainya.
Hal ini perlu untuk mengetahui
adanya kontra indikasi perawatan.
·
Kosmetik yang pernah
dipakai serta keluhan-keluhan klien mengenai kondisi kulitnya.
·
Apakah klien melakukan
perawatan secara rutin dan teratur?
·
Apakah klien anda
selalu melindungi kulit muka/wajahnya dari sinar matahari?
·
Apakah klien anda
selalu menggunakan pelembab (moisturizer) sebelum merias wajahnya
·
Dsb
Konsultasi
tersebut di atas dapat dilakukan sebelum perawatan dimulai
2.
Inspeksi
Inspeksi adalah langkah pengamatan
pada saat perawatan akan dilaksanakan setelah kulit dibersihkan
(pembersihan/cleansing)
Aspek pengamatan meliputi:
·
Jenis kulit/kondisi
kulit (kering, berminyak, normal, atau kombinasi)
·
Pori-pori kulit
·
Kerut/keriput kulit
·
Kelainan/gangguan kulit
dini seperti acne, pigmentasi, jaringan parut, komedo, couprose/teleangiekstia
dsb
Berdasarkan
aspek pengamatan ini dapat ditentukan perencanaan tindakan perawatan, pemilihan
kosmetika serta pemilihan alat yang tepat
Dalam
melakukan pengamatan kulit akan lebih sempurna bila menggunakan kaca pembesar
ataupun alat yang disebut magnifying lamp.
3.
Palpasi
Adalah tindakan meraba-raba kulit
untuk mengetahui elastisitas dan kekencangan kulit. Dalam catatan diagnosa
sering disebut tonus dan turgor
c. Pelaksanaan
diagnosa
1. Siapkan
kartu diagnosa/catatan perawatan
2. Lakukan
konsultasi (amaneese)
3. Siapkan
klien dalam perawatan
4. Lakukan
pembersihan (cleansing)
Kulit harus benar-benar
bersih/bebas dari kosmetik rias
5. Lakukan
diagnosa kulit dengan cara inspeksi (pengamatan) dan palpasi (perabaan)
6. Catat
semua hasil diagnosa pada kartu diagnosa/kartu perawatan yang telah tersedia
7. Informasikan
pada klien tindakan apa saja yang akan anda lakukan sesuai dengan hasil
diagnosa anda
5. KOSMETIKA
PERAWATAN WAJAH
Kosmetika khusus untuk perawatan
wajah yang tidak bermasalah dimana kosmetika ini untuk perawatan sehari-hari
maupun untuk perawatan secara berkala.
a. Pembersih
(Cleansing)
Kosmetika pembersih tersedia dalam
bentuk minyak, krim, emulsy (cairan
kental) ataupun batang (sabun khusus untuk wajah). Kosmetika pembersih
digunakan baik untuk perawatan sehari-hari juga untuk perawatan secara berkala
karena kosmetik pembersih dibuat dengan bahan-bahan yang dapat mengangkat
kotoran yang bersifat lemak/minyak maupun debu juga memiliki sifat dapat
menetralkan kembali kondisi PH kulit sesuai dengan kelenturan kulit sehat yaitu
antara 5-6.
Kosmetika pembersih yang berbentuk
krim lebih sesuai ddigunakan untuk jenis kulit kering , sedangkan yang
berbentuk emulsi (susu pembersih) dapat digunakan untuk kulit normal ataupun
berminyak dan yang berbentuk batang dapat digunakan khusus bagi kulit yang
kondisinya kotor ataupun sangat berminyak.
b. Penyegar
(toning)
Kosmetik penyegar digunakan setelah
pemakaian kosmetik pembersih. Kosmetik ini selain fungsinya untuk memberikan
rasa segar pada kulit karena akan menggantikan penguapan yang terjadi pada
kulit, juga membantu mengangkat sisa-sisa kosmetik pembersih yang mungkin masih
tertinggal di kulit.
Tersedia beberapa tipe kosmetik
penyegar, seperti:
·
Skin freshner
(menyegarkan kulit)
·
Skin tonic / face tonic
(mengencangkan kulit)
·
Astringent
(meringkaskan pori-pori
Dimana
pemilihan dalam penggunaan dapat dilihat pada label keterangan yang ada pada
botol/kemasan tersebut.
Pada
dasarnya, kosmetik penyegar mengandung alcohol dan bahan-bahan lain yang
mempunyai sifat meringkaskan pori-pori, maka pemilih dalam penggunaan harus
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan kulit.
c. Pelembab
(Moisterizing)
Pelembab berfungsi u
ntuk menjaga kelembaban kulit,
karena bekerja mencegah terjadinya penguapan dan menggantikan kadar air yang
hilang dari lapisan kulit.
Dengan mengenakan pelembab terutama
pada siang hari maka akan mencegah terjadinya kulit yang sangat kering,
khususnyabagi orang yang memiliki jenis kulit kering. Pemakaian pelembab secara
teratur dapat mempertahankan kondisi kulit, terlihat awat muda, sehat,
bercahaya, lembut, halus serta menunda penuaan kulit, terutama bagi orang yang
mempunyai lingkungan yang tidak menguntungkan bagi kulit seperti AC, sinar
matahari, angin kencang di pantai dan udara sangat dingin.
d. Kosmetik
pengelupasan sel tanduk ( Skin Peeling)
Kosmetik pengelupasan sel tanduk
dapat dikatakan sebagai kosmetik pembersih yang bersifat mendalam (deep
cleansing) karena dalam penggunaan kosmetik ini sel tanduk yang sudah mati
dapat dikelupas sehingga peremajaan kulit akan terjadi. Kosmetik skin peeling
pada dasarnya berbentuk krim atau pasta yang mengandung butiran-butiran halus
yang akan bekerja mengelupas sel-sel kulit yang sudah mati dengan bantuan
digosokkan (Facial Scrub). Kosmetik ini tidak boleh sering digunakan dan
diutamakan untuk kondisi kulit kasar, tebal dan berminyak.
e. Krim
Urut ( Massage Cream)
Krim urut (massage cream) digunakan
untuk melicinkan gerakan pada waktu melakukan pengurutan juga melunakkan sel
tanduk yang sudah mati sehingga sel-sel tersebut dapat ikut larut pada waktu
cream diangkat dengan handuk lembab hangat sehingga kulit terasa halus. Krim
urut banyak mengandung lemak dan akan terasa dingin bila dioleskan pada
kulit.
f. Krim
Pemupuk ( Nourishing Cream/ Skin Food)
Krim pemupuk berguna untuk memberi
makanan bagi kulit karena mengandung bahan-bahan aktif yang dapat memperbaiki
kondisi kulit, oleh sebab ini krim ini sesuai untuk kondisi kulit kering, menua
(orang yang sudah berusia di atas 35 tahun)
Penggunaan krim pemupuk dilakukan
pada malam hari karena kandungan bahan aktif tersebut dapat menimbulkan efek
foto sensitasi pada kulit bila kena sinar matahari. Karena pemakaian krim
pemupuk pada malam hari maka krim pemupuk juga disebut sebagai Night Cream.
Beberapa macam krim pemupuk menurut
bahan aktif yang terkandung antara lain:
1. Krim
vitamin A, E, B, dll
2. Krim
kolagen
3. Krim
elastin
4. Krim
embrio
5. Hormone
krim
g. Krim
Pelindung (Protecting Cream)
Adalah krim yang pemakaiaannya
dimaksudkan untuk melindungi kulit terutama sinar matahari. Krim tersebut juga
sebagai Day Cream.
Contoh krim pelindung
1. Sun
screen
2. Sun
block
3. Vanishing
cream
h. Eyes
Cream
Adalah krim untuk merawat kelopak
mata, dimana kulit pada kelopak mata sangat sensitive dan tipis. Bila kurang
dirawat akan cepat timbul kerut lingkar mata sehingga kelopak mata akan turun.
Pemakaian eye cream sebaiknya pada malam hari secara teratur.
i.
Masker
Adalah kosmetik yang mempunyai daya
pembersih lebih mendalam karena setelah pemakaian masker, kemungkinan sel-sel
tanduk yang sudah mati ikut terangkat pada waktu masker diangkat dari kulit.
1. Manfaat
Masker
Beberapa manfaat penggunaan masker
adalah:
·
Kulit terlihat segar
karena pengantaran zat-zat sari makanan kelapisan kulit dipercepat, disebabkan
oleh aliran darah yang menungkat, menjadi lebih lancar.
·
Mengencangkan kulit dan
kerut/keriput kulit berkurang karena tarikan masker yang mengering setelah
didiamkan ± 15 menit
·
Kulit menjadi halus
karena kotoran dan sisa-sisa proses metabolism ikut terserap oleh masker yang
mongering dan kemudian ikut terangkat oleh masker yang dibersihkan
·
Terjadinya penurunan
suhu kulit setelah masker diangkat, memberikan perasaan segar pada kulit.
2. Macam-macam
bentuk masker
Masker tersedia dalam beberapa
bentuk sebagai berikut:
a) Masker
Bubuk
Adalah masker dengan bahan dasar
bubuk yang dikenal sebagai Bolus Alba ataupun bahan bubuk lain
seperti kaolin, talcum venetum magnesium carbonat, titanium dioksida dan
calamine. Bahan bubuk tersebut dicampur dengan bahan cairan seperti rose water,
astringent, face tonic, dll, untuk membuat pasta sehingga masker tersebut dapat
dioleskan dengan mudah pada kulit.
Masker bubuk mempunysi efek
pembersihan secara mendalam, pengencangan, merangsang sirkulasi darah pada
kulit dan menimbulkan rasa segar, namun dalam meramu masker tersebut memerlukan
keahlian tersendiri.
b) Masker
Gelatin (Peel Of Mask)
Adalah jenis masker dengan bahan
dasar bersifat Jelly dari Gum, tragacant, latex atau resin dan dikemas dalam
tube masker tersebut membentuk transparan pada kulit dan setelah kering
dikelupas.
c) Masker
bahan alami( Biological Mask)
Adalah masker yang dibuat dari
bahan-bahan alami seperti akstraksi dari tumbuhan, buah- buahan, sayuran,
kuning telur, putih telur, kepala susu, madu, minyak zaitun, dsb.
Penggunaan masker biologi sangat
bagus bagi kulit yang akan bermanfaat dalam menanggulangi berbagai masalah
kulit.
j.
Kosmetik Penyembuhan
Kelainan Dini
1) Acne
lotion/acne cream
Adalah jenis kosmetika yang
digunakan untuk penyembuhan jerawat dini.
2) Krim
pemutih (Bleaching Cream/Skin Lightening)
Adalah kosmetik untuk
mengurangi/menipiskan kondisi noda-noda kulit yang berwarna kecoklatan
(Hyperpigmentasi).
6. PERLENGKAPAN
PERAWATAN KULIT
Perlengkapan perawatan kulit/wajah adalah
a. Bahan
1) Tissue
warna putih
2) Detol
untuk menyimpan alat-alat kecil sebelum digunakan
3) Kapas
warna putih
4) Alcohol
70% untuk sterilisasi alat
5) Sabun
cair, air yang diberi detol atau alkohol 30% dimasukkan dalam botol semprot (
sprayer) untuk sanitasi tangan dan cuci alat
6) Spon
halus
b. Lenan
1) Handuk
besar / selimut warna putih untuk sprai dan selimut
2) Handuk
kecil, lembut warna putih
3) Hair
bando
4) Penutup
kepala klien
5) Kamisol
6) Masker
penutup hidung untuk beautician
c. Perabot
untuk praktek
1) Sterilizer
cabinet
Adalah alat / box yang didalamnya
terdapat sinar ultra violet untuk mensterilkan alat-alat perawatan.
2) Towel
steamer
Adalah alat / box pemanas dan
pensteril handuk lembab basah. Dapat dikatakan sebagai pengukus handuk.
3) Facial
bed
4) Trolley
Untuk menempatkan peralatan
perawatan dan kosmetika
5) Bangku/kursi
d. Peralatan
praktik
1) Cawan-cawan
kecil
2) Waskom
kecil
3) Spatula
4) Sendok
una
5) Pinset
6) Gunting
kecil
7) Botol
kecil tempat antiseptic
8) Kuas
masker
9) Wadah
alat bekas pakai
10) Tempat
sampah pedal ( tutup dibuka dengan menekan pedal melalui kaki/sepatu)
7. KESELAMATAN
KERJA
Karena perawatan kulit muka adalah
suatu pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, maka harus diperhatikan
hal-hal yang dapat dicapai keselamatan kerja dalam arti dapat menghindari
kemungkinan yang tidak dikehendaki terjadi pada pelaksanaan/proses perawatan
tersebut.
Untuk mencapai keselamatan kerja
tersebut harus diperhatikan:
a) Kontra
indikasi
Kontra indikasi adalah suatu tindakan
pencegahan untuk tidak melakukan suatu tindakan terhadap klien karena adanya
kelaianan atau penyakit yang akan berakibat fatal bila dilakukan tindakan atau
perawatan tersebut.
Beberapa kontra indikasi terhadap
suatu tindakan tertentu antara lain:
1) Kontra
indikasi untuk pengurutan muka
·
Kulit yang sangat
sensitive yang menuju reaksi alergi terhadap kosmetik maupun gerakan pengurutan
·
Adaya gangguan
pembuluh-pembuluh darah yang pecah (Broken Capilaries) terlihat di permukaan
kulit.
·
Adanya infeksi, sepsis
ataupun penyakit menular
·
Sakit ashma
·
Adanya jerawat akut
·
Kondisi kulit yang
sangat kendor, keriput dan lemah
2) Kontra
indikasi terhadap skin peeling
·
Kondisi kulit yang
sangat tipis
·
Gangguan pembuluh
kapiler / pembuluh rambut
·
Adanya luka atau bekas
luka baru
·
Adanya infeksi,
penyakit kulit menular
·
Sakit diabetes
b) Sanitasi
dan Sterilisasi
Lingkungan tidak terlepas adanya
bakteri atau kuman yang sangat merugikan kesehatan. Sebagai seorang ahli, harus
memperhatikan masalah sanitasi dan sterilisasi alat, selama melakukan
perawatan, agar tidak berakibat fatal bagi klien/pelanggan.
·
Bagi
Beautician harus bebas dari penyakit dan
melakukan sanitasi tangan misalnya mencuci tangan dengan sabun cair dan dengan
air yang diberi detol
·
Lingkungan
(lantai dan sekitarnya) harus bebas dari
kuman dan debu dengan dipel menggunakan pembersih anti kuman/jenis desinfektan.
·
Facial
Bed harus bersih, rapi dan setiap saat
diganti untuk pelanggan / klien yang akan dirawat
·
Lenan
disterilkan dengan disetrika rapid an bersih
·
Alat-alat
kecil (instrument) seperti sendok una,
spatula, pinset, kwas harus dalam keadaan steril siap digunakan.
·
Selama
dalam proses perawatan alat kecil dapat
dimasukkan dalam botol yang diberi air dan antiseptic (detol) atau dibungkus
dengan kapas yang diberi alcohol 70%.
c) Perhiasan
Untuk efisiensi dan efektifitas
kerja, serta memberi rasa nyaman pada klien, perhiasan tidak boleh
digunakan/dikenakan baik untuk klien maupun beautician yang sedang merawat.
Perhiasan tersebut antara lain:
·
Cincin
·
Gelang
·
Kalung
·
Giwang / anting
·
Jam tangan
d) Komunikasi
dengan klien
Komunikasi dengan klien selama
proses perawatan sangat diperlukan untuk memperoleh kepercayaan tentang
ketrampilan dan kemampuan ahli kecantikan (Beautician).
Komunikasi tersebut antara lain:
·
Selalu menjelaskan
terlebih dahulu setiap tahap / langkah yang akan dikerjakan sehingga klien siap
menerima dan tidak terkejut
·
Komunikasi dapat berupa
sentuhan, missal pada waktu menunggu masker kering hendaknya Beautician
menyentuh dengan memegang kepala klien sehingga klien merasa aman karena
ditunggu
·
Beautician agar selalu
menanyakan reaksi yang terjadi selama proses perawatan, missal apakah ada rasa
gatal-gatal, panas, tidak nyaman, dsb
e) Penampilan
Ketentuan penampilan seorang
Beautician adalah:
·
Muka segar, mengenakan
rias muka yang sesuai (tidak berlebihan)
·
Rambut tidak boleh
terjurai
·
ke depan, karena akan
menggangu kerja
·
Kuku tidak boleh
panjang, dan tidak memakai cat kuku
·
Tumit sepatu tidak
boleh lebih dari 5 cm, sebaiknya 3-5 cm.
f) Pemilihan
dan penggunaan kosmetik
Kosmetik adalah merupakan sarana
utama dalam melaksanakan perawatan dengan tersedianya berbagai jenis kosmetika
maka perlu dipilih yang sesuai dengan kebutuhan dan tepat dalam penggunaan
antara lain:
·
Untuk menghindari
terjadinya kontaminasi kosmetik maka pengambilan harus dengan spatula dan
kosmetik yang berlebih tidak boleh dikembalikan dalam kemasannya
·
Teliti dulu kegunaan
dan tujuan pemakaian jenis kosmetik
·
Hindari kosmetik yang
sudah rusak / kadaluarsa
·
Pilih kosmetik yang
sesuai dengan hasil diagnosa.
8. TEORI
PENGURUTAN KULIT WAJAH SECARA MANUAL
Pengurutan kulit muka adalah salah
satu pengurutan kosmetik yang untuk pertama kalinya dikembangkan oleh bangsa Prancis. Selain pengurutan kulit wajah,
yang termasuk pengurutan kosmetik adalah pengurutan badan, pnegurutan tangan
dan kaki, dimana maksud pengurutan ini terutama untuk mempertahankan keremajaan
kulit dan memperlambat timbulnya noda-noda pada kulit
System pengurutan ini telah dikenal
sejak Zaman Mesir, Cina, Jepanh, dan India, dengan menggunakan gerakan-gerakan
yang menenangkan (rileksasi), serta halus< dimana dalam melaksanakannya
harus mengikuti petunjuk-petunjuk tertentu.
Untuk mencapai kesempurnaan dalam
pengurutan ada beberapa hal yang harus diperhatikan sbb:
a. Keluwesan
Tangan (flexibilitas tangan dan kelenturan tangan)
Keluwesan dan kelenturan tangan
adalah suatu hal yang dibutuhkan dalam melakukan gerakan urut, karena tanpa
keluwesan tangan akan menimbulkan efek-efek yang tidak dikehendaki seperti:
1) Orang
yang diurut tidak akan merasa nyaman
2) Menimbulkan
kelelahan dalam mengurut
3) Tujuan
dari setiap teknik gerakan yang dilakukan tidak dicapai
4) Gerakan/teknik
pengurutan tidak sempurna seperti misal: tekanan yang seharusnya ringan menjadi
keras.
b. Metode
Pengurutan
Untuk memperoleh ketenangan orang
yang diurut, denga hasil pengurutan sesuai dengan tujuan dan manfaat
pengurutan, maka pengurutan harus dilakukan dengan penuh konsentrasi, gerakan
urut halus, ringan dan perlahan-lahan berirama sesuai dengan kondisi kulit.
Petunjuk-petunjuk akan melaksanakan
pengurutan antara lain:
1) Pada
waktu mengurut, sikap Beautician harus tegak (tidak melengkung)
2) Mengatur
keseimbangan irama dari setiap teknik gerakan urut
3) Menguasai
tingkat teknik gerakan urut tangan dengan benar
4) Mempertahankan
keluwesan tangan sesuai dengan setiap gerakan
5) Menguasai
keseimbangan tangan sesuai dengan setiap teknik gerakan
6) Mengatur
tekanan-tekanan gerakan urut sesuai dengan kondisi otot dan kulit wajah
c. Klasifikasi
Gerakan Urut
Gerakan urut untuk pengurutan kulit
muka dapat dibedakan dalam beberapa klasifikasi gerakan sesuai dengan tujuan
serta efek dari tiap gerakan.
1) Eflleurage
Adalah gerakan mengusap
perlahan-lahan, tidak dengan tekanan ataupun dengan tekanan ringan dengan
menggunakan telapak tangan atau bantalan jari-jari tangan.
a) Guna
gerakan eflleurage
·
Untuk meratakan krim
urut / kosmetik
·
Sebagai gerakan pemula
untuk memperkenalkan gerakan-gerakan selanjutnya
·
Untuk menenangkan
kembali jaringan otot setelah dilakukan gerakan yang merangsang missal tapotage
·
Untuk mengakhiri
seluruh gerakan pengurutan
b) Efek
gerakan eflleurage
·
Member rasa
rileks/ketenangan pada orang yang diurut
·
Membantu meningkatkan
peredaran darah dan getah bening
·
Meningkatkan fungsi
kulit karena mungkin sel-sel kulit yang sudah mati dapat ikut larut ketika krim
urut dibersihkan
2) Petrissage
Adalah gerakan dengan tekanan
ataupun meremas dan melingkar-lingkar yang dilakukan dengan menggunakan telapak
tangan atau bantalan jari tangan.
a) Guna
petrissage
·
Merangsang pembuluh
darah dan kelanjar getah bening
·
Merangsang
serabut-serabut kenyal jaringan ikat
b) Efek
gerakan petrissage
·
Meningkatkan peredaran
darah dan getah bening
·
Meningkatkan kekenyalan
jaringan otot
·
Rileksasi otot dan
meningkatkan tonus
3) Tapotage
Adalah gerakan menepuk, mengetuk
atau menjentik dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari.
a) Guna
tapotage
·
Merangsang reaksi
ujung-ujung syaraf kulit
·
Menghancurkan lemak
b) Efek
tapotage
·
Merangsang tonus otot
sehingga mengembalikan kekendoran kulit
·
Meningkatkan aktifitas
pembuluh darah
·
Mengencangkan dan
menyegarkan jaringan kulit
4) Vibratie
Adalah gerakan menggetar baik
dengan menggunakan telapak tangan ataupun bantalan jari tangan gerakan ini ada
yang bersifat menenangkan syaraf. (Vibratic Statis) dan bersifat merangsang
saraf (vibratic dinamis).
Efek dari vibratic adalah :
·
Menimbulkan rasa rilex
dan menyembuhkan ketegangan /kekencangan otot
·
Merangsang lapisan
kulit yang paling dalam
·
Merangsang dan
menenangkan syaraf kulit
5) Friction
( Friksyen)
Adalah gerakan menggosok secara
melingkar-lingkar perlahan dengan irama tekanan diperkuat dan diperingan secara
berkesinambungan dan beraturan. Gerakan ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan ujung-ujung bantalan jari. Gerakan ini akan memperbaiki kondisi
kulit, kulit menjadi halus.
Efek gerakan friction antara lain:
·
Merangsang
kelenjar-kelenjar dalam kulit
·
Memperbaiki
serabut-serabut kolagen dan serabut-serabut elastin sehingga meningkatkan
kekenyalan otot
·
Menghaluskan kulit
karena dengan menggosok mungkin sel-sel tanduk yang sudah melunak dapat lepas.
Gambar gerakan urut dapat dilihat sebagai berikut
1. Gerakan
Effleurage
2. Gerakan
Petrissage
3. Gerakan
Tapotage
4. Gerakan
Vibratie
5. Gerakan
Friction
OPERASIONALISASI
PERAWATAN KULIT WAJAH
1. Proses
Kerja Perawatan
Perawatan
kulit wajah baik yang dilakukan untuk perawatan sehari-hari maupun perawatan
secara berkala harus melalui proses kerja (prosedur) yang teratur sesuai
ketentuan yang berlaku.
Adapun
proses kerja perawatan adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Persiapan adalah suatu hal yang
mutlak dilakukan dalam melakukan suatu pekerjaan. Suatu pekerjaan tidak akan
berhasil baik bila tidak didahului dengan persiapan yang benar.
Adapun persiapan meliputi:
1) Persiapan
area kerja
·
Ruangan harus terang,
bersih dan hygiene
·
Perabot ( facial bed
dan trolley ) harus diatur
·
Lantai harus bebas
kuman dan debu
2) Persiapan
alat
·
Semua alat yang
digunakan harus bersih dan bebas kuman
·
Bed dialas dengan sprei
putih
·
Sediakan tempat sampah
berpedal
·
Siapkan botol yang
berisi cairan antiseptic untuk merendam instrument pinset yang telah
disterilkan terlebih dahulu, agar alat tersebut tetap dalam keadaan steril
·
Kwas masker tetap
disimpan dalam sterilizer sebelum digunakan
·
Waskom untuk
menempatkan air dan handuk yang telah dipakai
·
Handuk kecil putih,
kamisol, penutup kepala dan bando serta selimut (penutup tubuh) diatur diatas
facial bed
3) Persiapan
bahan dan kosmetika
·
Kapas yang sudah
dilembabkan dengan berbagai bentuk dan fungsi
·
Alcohol 5 %
·
Sabun lunak (cair)
·
Detol
·
Air panas dan air
dingin
·
Kosmetika sesuai dengan
kebutuhan pembersih, penyegar, krim urut, masker, dll
4) Persiapan
klien
·
Konsultasi dengan klien
sambil mengisi kartu perawatan
·
Siapkan klien di facial
bed
·
Perhiasan harus dilepas
dan disimpan dalam wadah atau dipersilakan untuk menyimpan sendiri
·
Tanyakan pada klien
apakah cukup nyaman berbaringnya
5) Persiapan
pribadi
·
Mengenakan baju kerja
warna putih
·
Tidak mengenakan
perhiasan ( cincin, gelang, kalung, giwang)
·
Kuku tidak boleh
panjang dan tidak mengenakan cat kuku
·
Mengenakan penutup
mulut bila perlu
·
Sanitasi tangan sebelum
kerja
b. Pelaksanaan
1. Pra
perawatan
a) Pembersihan
1 manual
b) Diagnosa
kulit muka
c) Pencabutan
alis (epilasi)
2. Perawatan
a) Pembersihan
2 manual
b) Pengelupasan
sel tanduk (skin peeling)
c) Pengurutan
wajah
d) Pengeluaran
lemak dan komedo
e) Pengobatan
acne dan hyperpigmentasi (bila ada)
f) Pemakaian
masker
g) Pengangkatan
masker
3. Perawatan
pasca
a) Penyegaran
b) Pelembaban
c. Berkemas
a) Mengemas
perangkat bekerja dan kosmetika
b) Membersihkan
area kerja
c) Mengantar
dan melayani klien
mksh ya
ReplyDelete:)
ok
Deletethanks Bray Infonya !!!
ReplyDeletewww.bisnistiket.co.id
sama2 Kingkong
Deletemkasih infonya
ReplyDeleteCara Merawat Wajah.
ok
Deletewaaah, terimakasi sangat bermanfaat yaa artikelnyaa.
ReplyDeletesalam dari www.skincaremelilea.com
ok.. diet sehat
Delete